“UJI SOAL ANBK DAN SERVER GURU SMP PGRI 6 SURABAYA GELAR SIMULASI UNTUK SIAPKAN SISWA/SISWI YANG CAKAP“
Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com
Assessment Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Tujuan Asesmen Nasional, yaitu :
• Literasi membaca dan numerisasi adalah dia kompetensi minimum bagi murid untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.
• Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
• Mengembangkan potensi murid secara utuh.
• Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
• Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi. Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kompetensi yang benar-benar minimum, dimana melalui AKM kita bisa memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan.
Kompetensi Minimun adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar, apapun materinya dan apapun mata pelajarannya. Sehingga materi AKM ada dua yaitu terkait literasi atau baca tulis, serta literasi numerasi.
Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan, numerasi adalah kemampuan menganalisis menggunakan angka.
Serta menekankan literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.
AKM dan Survei Karakter terdiri dari soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa, kemampuan bernalar menggunakan numerasi, dan penguatan pendidikan karakter. Dan AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi yang dipaparkan oleh Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud.
Kedua aspek kompetensi minimun ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat. Terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin mereka tekuni di kemudian hari.
Dalam mempersiapkan Simulasi ANBK SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Selasa, 31/8/2021 Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya yang terdiri dari ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd., ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH, S.Pd., ibu DUWI LESTARI, SE., bapak ACHMAD SYAIFUDDIN, S.H.I., ibu SRI SUPADMI, S.Pd. Dimana beliau - beliau jam 08.00 mengerjakan soal Simulasi AKM tersebut.
Menurut ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH, S.Pd bahwa soal nya terlalu sulit. Semoga soal – soal AKM bulan Oktober nanti berjalan lancar dan semoga anak didik mendapatkan nilai baik.
Menurut ibu MEI RATNA SUSANTI, S.Si bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui soal dan menguji kekuatan sinyal server dan selaku WAKA Kurikulum dan Proktor SMP PGRI 6 Surabaya alhamdulilah pelaksanaan Simulasi di SMP PGRI 6 Surabaya berjalan lancar.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar