“PERJUANGAN SEORANG GURU DOR TO DOR DEMI MENDAPATKAN SISWA UNTUK PEMENUHAN JAM MENGAJAR DI MASA PANDEMI COVID“
Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada dunia pendidikan. Hampir seluruh dunia melakukan penutupan sekolah, dan pembelajaran tatap muka beralih ke pembelajaran daring, yang menurut data UNESCO, secara langsung mempengaruhi 1,6 miliar siswa dan 63 juta guru di seluruh dunia.
Itu sebabnya, dalam peralihan menjadi pembelajaran daring, guru dihadapkan dengan tantangan baru yang mengharuskan mereka beradaptasi dengan cepat. Kreativitas, kepedulian, pemikiran strategis, dan sikap kepemimpinan para guru ditantang ketika mereka harus secara cepat memodifikasi kurikulum dan mengadaptasi rencana pelajaran untuk dapat dilakukan secara daring.
Menciptakan suasana belajar baru yang memastikan sistem pembelajaran tetap berjalan dan melibatkan setiap murid, jadi tanggung jawab besar para guru di seluruh dunia di masa pandemi ini. Tentu ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan bahwa para pejuang garis depan sektor pendidikan telah berhasil menunjukkan kapasitas dan kreativitas yang luar biasa dalam beradaptasi dengan situasi krisis yang masih belum berakhir ini.
Mereka masih terus berjuang melakukan inovasi dalam mendidik anak-anak dan remaja untuk bisa tetap memperoleh pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Guru harus lebih aktif, lebih energik, lebih ekspresif, dan yang pasti lebih kreatif dalam melakukan kegiatan daring untuk anak-anak. Penggunaan berbagai material seperti boneka, dan kostum menjadi salah satu strategi dari para guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik lagi. Murid dapat menangkap energi guru meski daring, saat guru tidak semangat maka mereka pun akan kehilangan semangat untuk memperhatikan.
Kami, para guru, harus terus menginspirasi, berinovasi dan mengevaluasi, agar anak-anak dapat tetap berkembang dan belajar secara efektif. Ya, meski teknologi di era modern mempermudah pembelajaran daring, namun kunci keberhasilan pembelajaran tetaplah berada di tangan guru. Selamanya profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi.
Di masa Pandemi Covid - 19 ini perjuangan sosok seorang guru benar – benar di uji mulai cara mengajar dengan daring sampai kepada mencari siswa/siswi lulusan kelas SD/MI. Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Jum’at, 18/6/2020 seperti biasa setiap hari Jum’at melaksanakan kegiatan Jum'at berkah dan barokah.
Dimana sebelum di mulai Jum'at berkah tersebut seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya, serta bapak/ibu Guru melaksanakan kegiatan pembacaan Yasin dan Istighosah yang di pimpin oleh bapak NURIL MUHTADDIN, S.Pd selaku Pelatih Drumband di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya. Dilanjut dengan penutupan doa oleh bapak NURIL MUHTADDIN, S.Pd.
Selesai doa siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya didampingi Ibu SULISTIANA, S.Pd membagikan Nasi bungkus kepada Tukang becak, Pemulung, Tukang sampah yang lewat di depan Gapura Sekolah.
Setelah seluruh Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS 'AL-IKHLAS Surabaya selesai melakukan doa dan pembagian Nasi bungkus. Dengan Semangat 45 demi mendapatkan siswa/siswi untuk SMP PGRI 6 Surabaya semua Guru door to dor ke rumah - rumah siswa/siswi kelas 6 SD/MI. Dimana Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya dengan Semangat 45 dan dengan lemah lembut memberikan brosur dan menjelaskan sekilas tentang SMP PGRI 6 Surabaya kepada lulusan SD/MI kelas 6.
Menurut Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bahwa kegiatan ini adalah bentuk ikhtiar dari Guru – Guru dalam mencari siswa/siswi untuk bisa masuk Sekolah di SMP PGRI 6 Surabaya. Dengan Semangat door to dor ini tidak membuat malu Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya untuk mendapatkan siswa/siswi agar mendaftar di SMP PGRI 6 Surabaya.
Penulis dalam kesempatan ini hanya bisa berdoa. Semoga Allah meridhoi langkah Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya untuk PPDB 2021/2022 agar mendapatkan siswa/siswi yang banyak, berkah barokah selamanya.
Kegiatan door to door ini dilakukan karena kondisi Pandemi Covid - 19 yang membuat orang tua bimbang dan ragu untuk menyekolahkan putra/putrinya. Makanya Guru – Guru langsung bertindak dengan cepat dan cermat, seperti menjemput bola. Semoga niat baik ini diijabahi Allah SWT, sehingga Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya terpenuhi jam mengajarnya di SMP PGRI 6 Surabaya.
0 Komentar