“NIKMATNYA BERLIBUR DI PULAU MADURA SAMBIL MAKAN RUJAK HILANGKAN STRESS“
Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Setiap manusia dalam menjalani kehidupan kesehariannya baik dalam kehidupan berumahtangga, pekerjaan, sekolah dan kegiatan yang bersifat rutinitas lainnya pada suatu masa pasti pernah bahkan sering merasa dan mengalami kejenuhan.
Bekerja secara terus-menerus selama berjam-jam kerapkali membuat seseorang dilanda kebosanan apalagi bila aktivitas ditempatnya bekerja dirasakan monoton, sementara pegawai tersebut adalah tipe orang yang dinamis.
Kejenuhan atau tepatnya merasa bosan dalam bahasa Belandanya dapat diartikan “zich vervelen” atau dalam bahasa Inggrisnya adalah “bored”. Sementara yang sedang trend dan sering diucapkan di lingkungan remaja kita saat ini adalah istilah “boring”. Kondisi seperti itu juga dialami oleh karyawan yang selama bertahun-tahun bekerja pada suatu perusahaan, adakalanya mengalami kebosanan dalam bekerja.
Demikian halnya dengan Pegawai Negeri Sipil dengan rutinitas pekerjaannya yang kadang itu-itu saja dan tidak ada variasi dalam pekerjaannya, tentunya tidak terlepas dari rasa jenuh yang berdampak pada menurunnya semangat dalam bekerja. Padahal Pegawai Negeri Sipil selaku Aparatur Negara, abdi negara dan abdi masyarakat, wajib hukumnya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Dengan terjadinya kejenuhan (burnout) dapat menyebabkan menurunnya motivasi kerja. Menurunnya motivasi kerja akan berdampak pada menurunnya kualitas pekerjaan. Menurunnya kualitas pekerjaan dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Jadwal kerja yang terlampau padat dan setiap hari menghadapi jenis pekerjaan yang sama, terkadang cepat membuat pegawai merasa jenuh apalagi ditambah dengan masalah-masalah lingkungan kerja yang tidak terselesaikan. Ada banyak faktor mengapa pegawai merasa cepat jenuh bekerja dan dampaknya berpengaruh terhadap kinerja di tempat kerja.
Melihat fenomena ini seorang top leader harus tahu di mana trouble shooting permasalahan ini. Salah satu cara efektif untuk mengatasi kejenuhan pada para pegawai di suatu lingkungan kerja adalah dengan adanya kesadaran pada diri para pucuk pimpinan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang pegawai banyak menghadapi berbagai problem yang bisa berdampak pada timbulnya sindrom burnout pada mereka.
Dalam mengatasi kejenuhan dalam bekerja yang semakin menumpuk akibat Pandemi Covid - 19 dimanfaatkan oleh Penulis dan Guru – guru SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Sabtu, 29/5/2021 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bersama kak SYAHRUL, S.Pd, ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd dan ibu SUGIARTI, S.Pd jalan - jalan bersama di Pulau Madura di daerah Bangkalan. Di sana Penulis, bu YUNI dan by SUGIARTI ke rumah saudara kak SYAHRUL, S.Pd.
Di rumah kak SYAHRUL kita bercanda dan ngobrol. Tak terasa waktu sudah pukul 12.00 kita kembali ke Surabaya. Sebelum kembali, Penulis serta bu YUNI, bu SUGI dan kak SYAHRUL mampir di sebuah warung sambil menikmati makanan khas Madura yaitu Rujak. Dimana Penulis hanya pakai cabai 1 sedangkan bu YUNI dan bu SUGI cabai 5. Alhamdulilah, makan Rujak begitu nikmat sambil mengobrol. Apalagi harga Rujak per porsi yang sangat murah yaitu hanya Rp5.000.
(Gambar : Ketika mampir membeli rujak di Madura)
Alhamdulilah, kegiatan berlibur tipis - tipis Penulis harapkan bisa meningkatkan imunitas dalam bekerja apalagi bekerja dalam mempersiapkan PPDB 2021/2022. Semoga SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS nendapatkan siswa/siswi banyak dan berkah barokah selamanya.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar