SESUAI TALENTA TERUS BERBUAT
Oleh : apensoindonesia.com
Petani dan tukang bangunan. Itu keahliannya. Punya tanah sawah ditanami sendiri dibantu keluarga. Juga nukang bangunan di sela - sela kegiatan bertani. Aktivitasnya begitu sejak dulu.
Ketrampilan nukang bagus. Membangun apa saja hampir bisa. Dulu belajar dimana? Menurutnya "ikut kerja kuli bangunan, lama - lama bisa nukang". Itu bisa disebut hasil belajar otodidak.
Pernah sekolah. Hanya tamat sekolah dasar. Tapi terus belajar di luar sekolah. Nguli terus bisa jadi tukang.
Catatan tidak semua kuli bangunan bisa menjadi tukang. Hanya orang memiliki talenta (bakat) nukang saja, bisa jadi tukang. Sebab ada, sejak dulu, puluhan tahun, menjadi kuli bangunan kini pun tetap bisanya nguli.
Walau kuli sebagai pembantu tukang. Pun punya keahlian. Tidak semua orang bisa nguli bangunan. Apa yang menjadi kehendak tukang, mengerti dan melayani garapan bangunan yang dikerjakan.
Hanya saja kuli tidak mampu merancang dan memperhitungkan kekuatan bangunan yang akan dibuat. Membaca gambar bangunan pun kurang mampu dan sebagainya. Itu sangat teknis.
Tukang itu namanya Abas. Putra putrinya sudah lulus semua. Dikaruniai empat orang anak. Semua sampai lulus setingkat sekolah lanjutan atas. Sudah bekerja semua.
Menilik kejadian di atas. Dengan belajar otodidak bisa memiliki keahlian tukang.
Generasi muda sebaiknya dan mencoba mengetahui talentanya. Bakatnya. Kemudian, melakukan. Melakukan yang gampang ada peluang melakukan. Kalau mampu, bisa saja sekolah formal, pilih sesuai talenta masing - masing.
Biasanya talenta itu mudah dilakukan bagi yang memilki talenta itu sendiri. Tentu saja yang tidak memiliki talenta di bidang tertentu itu, pasti merasa kesulitan.
Belajar terus belajar sesuai talenta/bakat masing - masing. Yang mudah, anda bisa lakukan. Kembangkan ilmu itu dengan berbuat dan terus berbuat. Santai. Derajat anda akan melejit sesuai kemampuan ilmu anda. Tidak kekurangan. Semoga.
Salam sehat untuk semua.
(GeSa)
0 Komentar