PEMIMPIN AMAN NYAMAN
Oleh : Gempur Santoso
Kita ingin pemimpin yang jujur alias tidak koruptor. Sudah banyak yang berpendapat bahwa korupsi adalah perbuatan yang merugikan rakyat. Korupsi adalah perilaku tidak baik.
Bahkan korupsi atau mencuri adalah melanggar ajaran agama. "Uang suap kadang disebut sodakoh". Bisa jadi rakyat tak tahu, bingung/diam.
Masalah pemimpin Sidoarjo, sudah 2 kali, berturut-turut. Kena kasus korupsi. Orangnya semua dianggap baik. Tapi, kok masuk jeruji besi. Tentu saja, ada yang salah (somethink wrong)
Oleh sebab itu, ke depan, perlu tindakan pencegahan, sebelum pemilihan bupati. Perlu mencari orang jujur dan bijaksana.
Itu merupakan kegiatan pecegahan. Berupa soaialisasi. Bahwa, suap menurut agama adalah dosa. Suap juga bisa :
1). Sanksi politik uang untuk calon, sanksi administrasi pembatalan calon;
2). Sanksi politik uang untuk tim kampanye - sanksi pidana.
Output sosialisasi :
1). Pemberian pemahaman bahwa politik uang sangat mencederai demokrasi.
2). Terwujudnya karakter masyarakat desa yang memiliki kesadaran penuh terciptanya pemilu yang demokratis.
3). Mampu membuat masyarakat lebih aktif dalam ikut mengawasi tahapan Pemilu/Pemilihan dan berani melaporkan jika menemukan adanya pelanggaran pada proses Pemilu/Pemilihan di wilayah desa masing-masing.
Setiap orang pada setiap desa dalam satu kabupaten, jangan mau di suap. Pilih calon bupati yg jujur dan bijasana. InsyaAlloh akan didapatkan. Agar tidak ada lagi koruptor di Sidoarjo. Sidoajo menjadi maju.
Tentu saja penyelenggara Pemilu/Pemilihan/Pilkada tidak boleh usul korupsi dianggap sodakoh, ataupun terlibat korupsi.
Semua menunggu pemimpin yang membuat nyaman dan aman bekerja bagi rakyat yang dipimpin.
(Gesa)
0 Komentar