APENSO INDONESIA

header ads

SELAMAT TINGGAL SEKOLAH!

Selamat Tinggal Sekolah!
Oleh : Daniel Mohammad Rosyid
Guru Besar ITS Surabaya

Pandemi Covid-19 memaksa siswa untuk belajar dari rumah. Bahkan baru kemarin Mendikbud sudah menyiapkan rencana Belajar Dari Rumah diperpanjang hingga akhir 2020. Pekerja dipaksa bekerja dari rumah. Setelah banyak bisnis hancur, banyak orang dipaksa bekerja di rumah. Bukan sebagai pekerja, tapi sebagai pengusaha kecil. Sayang banyak orang tua dan siswa belum melihat peluang belajar di rumah. Padahal belajar di rumah bisa jauh lebih efektif dalam membentuk warga muda yang mandiri, bertanggungjawab, sehat, dan produktif.

Sir Ken Robinson pernah mengatakan bahwa sekolah adalah lembaga yang paling bertanggungjawab atas krisis sumber daya manusia selama abad 20. Pandemi ini membuka peluang kita untuk memulai pendidikan yang baru yang tidak dimonopoli oleh sekolah. Sekolah mungkin masih diperlukan sebagai layanan tambahan dan pelengkap, bukan yang pokok dan utama. Pendidikan universal justru paling baik dan paling mungkin diselenggarakan oleh keluarga dan masyarakat.

Isu pokok pendidikan adalah belajar, bukan bersekolah. Propaganda sekolah mengaburkan kebutuhan belajar dengan keinginan bersekolah. Melalui sekolah, masyarakat semakin sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Antara kompetensi dengan ijazah. Antara isi dengan bungkusnya. Lebih banyak basa-basi, lupa esensi.

Pembangunan pendidikan adalah upaya perluasan kesempatan belajar, bukan upaya membangun gedung-gedung sekolah, pelatihan guru profesional dan berbagai tetek bengek formalisme persekolahan. Belajar adalah sebuah proses yang sederhana. Sebagai rangkaian kegiatan, belajar terdiri paling tidak dari 4 kegiatan berikut : mengalami atau praktek, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan tersebut membentuk sebuah siklus belajar.

Pendidikan adalah upaya memperluas kesempatan untuk memutar siklus belajar tersebut bagi semua. Pendidikan tidak memerlukan kurikulum yang ketat dan rinci serta seragam. Penyeragaman melalui standard nasional adalah mantra sesat khas persekolahan. Banyak orang tua ragu apakah mereka mampu mendidik anak-anak mereka sendiri di rumah. Keraguan itu digabungkan oleh sekolah sebagai bisnis.

Padahal belajar di rumah lebih baik daripada belajar dari rumah. Orang tua tidak perlu menjadi guru profesional. Jadilah orang tua yang baik. Jadikanlah rumah sebagai tempat belajar yang paling menyenangkan. Putar siklus belajar di rumah. Kita akan terkejut dengan banyak keajaiban yang bakal terjadi jika belajar lebih banyak terjadi.

Posting Komentar

0 Komentar