BKD JATIM GABUNGKAN PROGRAM CETTAR DENGAN E-MASTER
Oleh: Agung SantosoDirector Education APENSO Indonesia
APENSOINDONESIA.COM ----- BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Provinsi Jawa Timur yang dikomandoi Anom Surahno terus berbenah. Kantor yang terletak di Jalan Jemur Handayani 1 tersebut menggabungkan program CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif) dengan E-MASTER (Manajemen ASN Terpadu).
Lalu apa saja yang termasuk E-Master tersebut, Anom panggilan akrab pria yang pernah menjadi orang nomor satu di Humas dan Protokol Pemprov Jatim menjelaskan, dalam E-Master tersebut bisa di-klik akan terdapat berbagai macam menu yang isiya berhubungan dengan kepegawaian.
Diantaranya, peta kompetensi pegawai, informasi kepegawaian, pensiun otomatis, kenaikan pangkat online, e-taspen, LP2P, Mutasi Online, Beperjab dan Pangkatm Perencanaan Kebutuhan, e-SKP, Manajemen Karier dan Ijin belajar Online.
‘’Jadi dari data yang kami catat ada sekitar 80.139 pegawai (PNS dan PTT) yang ada di wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bila OPD (Organisasi Perangkat Daerah) butuh informasi data tentang data macam-macam bisa membuka di E-Master setiap saat,’’ujar Anom yang dikenal murah senyum ini.
Masih menurut Anom penyediaan e-master merupakan realisasi dari program CETTAR. Ingin cepat tentang informasi kepegawaian dari OPD, tinggal klik e-master.
Seperti diketahui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim membangun sinergitas untuk mewujudkan Jatim cepat, efektif, tanggap, transparan, dan responsif (Cettar). Ajakan itu disampaikannya saat memberikan amanah pada Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya.
Dikatakan Gubernur, pertama, dalam mewujudkan Jatim Cettar tidak hanya mengandalkan tupoksi masing-masing OPD. Karena itu harus ada sinergitas antar OPD dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, masyarakat wilayah selatan Jatim, dan seluruh masyarakat Jatim.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menginginkan agar pimpinan OPD bisa memaksimalkan kemampuan dan potensi staf atau tim di lingkungan instansinya masing-masing. Identifikasikan kemampuan dan potensi maksimal dari staf untuk berkarya di OPD diharapkan dapat mempercepat capaian program Cettar.
“Tolong identifikasi, beri kesempatan, beri ruang untuk mengekspresikan seluruh energi positif staf dan tim yang memang mempunyai kemampuan dan kelebihan, dan mereka tahu mempunyai kelebihan. Kalau tidak nanti stagnan,” ujar Gubernur Khofifah.
Kedua, staf yang mengetahui tidak mampu tetapi terus mencari tahu kemampuannya. Kalau staf mengetahui tidak mampu, maka mereka akan terus mencari tahu.“Saya rasa banyak sosok yang jadi pembelajar. Mereka tidak akan berhenti mencari tahu dan meningkatkan keilmuannya. Yang seperti ini tolong para pimpinan OPD memberikan ruang bagi para pembelajar di lingkungan OPD masing-masing,” katanya.
Ketiga, staf yang tidak mengetahui akan kemampuannya. Untuk jenis staf seperti ini, pimpinan OPD harus mengidentifikasi dan mendeteksi ada staf yang sangat brilian dan tidak mengetahui kemampuannya. “Atau mungkin mereka salah kamar. Sehingga kemampuan itu tidak maksimal karena memang salah kamar atau dislokasi,” pintanya.
Keempat, yakni staf yang tidak mengetahui dan tidak memiliki kemampuan. Untuk itu, kondisi tersebut perlu diidentifikasi oleh pimpinannya. “Kalau ada dalam masing-masing bagian, terdeteksi staf tidak mengetahui bahwa mereka tidak mampu. Ambil mereka, dekati mereka, beri motivasi mereka agar mereka bisa berekspresi,” pungkasnya. (Ags)
0 Komentar